Di pagi hari yang cerah, kami berencana bepergian ke tempat wisata pemandian air panas dan juga di air terjun yang berada di pacet, mojokerto. akhirnya saya, tante yuni, serta farel berangkat menggunakan motor. dikarenakan satu motor tidak cukup untuk boncengan bertiga, maka kami terpaksa menggunakan motor 2, yaitu dengan posisi saya dan farel berboncengan, serta tante yuni berkendara sendirian. "kasian" perasaan itulah yang kurasakan, saat itu aku memiliki ide bagaimana kalau salah satu saudaraku ku ajak sekalian, biar tante yuni ada yang menemani waktu perjalanan. namun nyata nya mereka tidak bisa. akhirnya dengan sangat terpaksa kami berangkat bertiga saja.
Diperjalanan, kecepatan yang kami tempuh tidaklah terlalu cepat. rata-rata 50KM/jam, menurut saya itu terlalu pelan dikarenakan lokasi wisata dengan rumah kami cukuplah jauh. saat hampir sampai di wisata pacet, kabut mulai turun meskipun jam menunjukkan pukul 10.00 WIB.
Lepas itu, kami memakirkan motor kami di penitipan. dengan rasa gembira kami berjalan menuju lokasi kolam renang air panas. saat itu pengunjung nya tidak terlalu padat, jadi kami bisa mencari tempat yang sesuai. sebenarnya farel merasa malu, karena saya dan tante yuni tidak membawa baju ganti. akhirnya berenanglah si farel dengan wajah menggigil, "hahahaha" dalam hati. wajarlah farel kedinginan, toh disana airnya dingin. BTW di kolam tersebut ada 2 tipe air, dibagian atas airnya dingin sementara di bagian bawah airnya panas. kurang lebih 1 jam, farel pun menyerah dan akhirnya ganti baju. disaat itu pula turun hujan.
"Deras sekali hujan ini" dalam benak. kami menunggu sekitar 20 menit, akhirnya sedikir reda, kami bergegas keluar dari kolam renang tersebut. pada saat sampai di tugu kolam renang, hujan pun datang kembali. lalu tante yuni membeli 2 pop mie untuk kami.
Banyak kejadian lucu waktu kami disana, salah satunya ada kuda didepan kami yang ditutupi dengan jas hujan khusus kuda. aku mendengar dari salah satu pengunjung berfikrir bahwa itu adalah kuda mainan padahal pemilik kuda tersebut berada tepat dibelakan kami. Pemiliknya hanya diam tanpa berkata apa-apa.
setelah kami rasa hujan itu sedikit reda, kami memutuskan untuk pergi ke air terjun. namun lagi-lagi hujan turun dengan derasnya, akhirnya kami meneduh lagi di tempat parkir motor kami.